• Selamat Datang di Sentra Hasta Karya Kulit Asli Sukaregang Garut
  • Welcome to Website Zhans Genuine Leather
 

Jaket Kulit Pria

Read more

Jaket Kulit Wanita

Jaket kulit dapat didesign dalam berbagai model baik bergaya casual untuk orang kantoran, atau bergaya ngetrand untuk hang out dan berkendara serta yang tak kalah menariknya jaket kulit dikenakan oleh sebagian orang dalam menjalankan profesinya sehingga terkadang kemunculan design jaket kulit bisa menggambarkan (icon) komunitas tertentu. Sebagai contoh jaket kulit sering dihubungkan dengan komunitas pemakai motor, pilot militer, roker, punk, metalhead, dan polisi.

Harga bersaing mulai dari Rp. 480.000,- untuk kulit sapi, warna hitam. Sedangkan harga jaket kulit Domba Parahyangan mulai dari Rp. 700.000,- harga disesuaikan dengan ukuran, warna dan model jaket. Model jaket bebas tergantung selera. Untuk ukuran L tambah Rp. ..............,  XL tambah Rp. ............... , XLL tambah Rp. .............,    (belum termasuk ongkos kirim).

Casual
Model : JKW-01 
Harga  : Rp.....................

Model : ............. 
Harga  : Rp.....................

Model : JKW-02
Harga  : Rp.....................

Model : JKW-03
Harga  : Rp.....................

Model : JKW-04
Harga  : Rp.....................

Model : JKW-05
Harga  : Rp.....................

Model : JKW-06
Harga  : Rp.....................

Model : JKW-07
Harga  : Rp.....................

Model : JKW-08
Harga  : Rp.....................

Model : JKW-09
Harga  : Rp.....................

Model : JKW-10
Harga  : Rp.....................

Model : JKW-11
Harga  : Rp.....................

Model : JKW-12
Harga  : Rp.....................

Motor

Model : JKW-13
Harga  : Rp.....................

Model : JKW-14
Harga  : Rp.....................

Model : JKW-15
Harga  : Rp.....................

Model : JKW-16
Harga  : Rp.....................

Model : JKW-17
Harga  : Rp.....................

Read more

Akarwangi Garut

Minyak Akarwangi (Vetiver Root Oil/Andropogon Zizanioides), merupakan salah satu komoditas khas unggulan daerah Kabupaten Garut yang relatif masih baru, sebagaimana halnya dengan teh hijau dan tembakau yang merupakan bagian dari sub-sektor perkebunan. Minyak Akarwangi mempunyai prospek yang cerah untuk terus dikembangkan karena mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif serta masih terbukanya pangsa pasar, baik pasar domestik maupun pasar luar negeri.
Budi daya Akarwangi di Kabupaten Garut didasarkan pada keputusan Bupati Kabupaten Garut Nomor : 520/SK.196-HUK/96 tanggal 6 Agustus 1996, yang diantaranya menetapkan luas areal perkebunan Akarwangi dan pengembangannya oleh masyarakat seluas 2.400 Ha dan tersebar di empat kecamatan , yaitu kecamatan Samarang seluas 750 ha, Kecamatan Bayongbong seluas 210 ha, Kecamatan Cilawu seluas 240 ha, dan Kecamatan Leles seluas 750 ha.  Dari luas areal pengembangan tersebut, luas yang digarap pada setiap tahunnya mencapai rata-rata 12.400 ha dengan menghasilkan minyak akar wangi rata-rata sebanyak 54 ton.  Dalam setahun tercatat 2.400 Ha luas garapan perkebunan akar wangi memproduksi minyak sebanyak 72 Ton, dengan rincian sebagai berikut :


Kegiatan pengembangan Akarwangi melibatkan 4.027 orang anggota masyarakat (Kepala Keluarga) yang terdiri dari 1.964 orang sebagai pemilik dan 2063 orang sebagai petani/penggarap. Mereka tergabung dalam 28 Kelompok Tani yang tersebar di Kecamatan Samarang dan Pasirwangi 18 Kelompok Tani, Leles 5 Kelompok Tani, Cilawu 4 Kelompok Tani dan Bayongbong 1 Kelompok Tani. Jumlah pengolah atau penyuling sebanyak 33 unit yang tersebar di Kecamatan Samarang dan Pasirwangi 21 unit, Leles 9 unit, Bayongbong 1 unit dan Cilawu 2 unit.

Sebagai salah satu bahan dasar untuk pembuatan parfum dan kosmetika lainnya, pemasaran minyak akarwangi sampai saat ini tidak mengalami hambatan yang berarti. Produksi minyak Akarwangi Garut sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya semuanya terserap pasar dengan harga yang memadai (harga sesuai dengan harga yang berlaku), Meskipun demikian, sebenarnya harga tersebut masih bisa dioptimalkan lagi, jika kualitasnya pun dioptimalkan.

Sampai saat ini sesuai dengan data yang ada, pasar luar negeri yang menyerap produk Minyak Akarwangi Garut adalah para pengusaha dari kawasan Asia, Eropa dan Amerika khususnya negara-negara seperti Singapura, India, Jepang, Hongkong, Inggris, Belanda, Jerman, Italia, Swiss, dan Amerika Serikat. Peluang ekspor untuk pemasaran minyak Akarwangi yang juga masih cukup terbuka khususnya ekspor untuk kawasan Asia Selatan dan Asia Timur, Eropa Timur dan Amerika Selatan. Apalagi jika diingat bahwa jumlah produsen atau negara pesaing di pasaran internasional masih sangat terbatas.

Saat ini hanya negara Tahitti dan Borbon yang mengbangkan jenis komoditi yang sama. Hasil produksi Minyak Akarwangi asal Kabupaten Garut termasuk nominatif dunia, tetapi produksinya masih sangat terbatas baik dalam teknologi maupun permodalannya. Pada tahun terakhir nilai penjualan ekspor komoditas minyak akarwangi adalah sebesar 23.520 kg senilai 1.516.208,00 US$. Meskipun volume nilai ekspor mengalami kenaikan dari yang semula bernilai 1.175.920,00, namun kapasitas produksi ekspor menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 29.100 kg.

Beberapa masalah yang muncul berkaitan dengan pengembangan komoditas minyak Akarwangi antara lain:
  1. Jalur tata niaga komoditas Akarwangi masih terlalu panjang, khususnya jika dikaitkan dengan keberadaan para broker (calo);
  2. Kurangnya kerjasama diantara sesama pemilik/pengelola penyulingan, keterbatasan pemilik modal, dan akses terhadap permodalan;
  3. Keterbatasan penguasaan teknologi yang memadai, sehingga kualitas minyak Akarwangi yang dihasilkan relatif masih rendah.

Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang ada seperti restrukturisasi jalur tata niaga, pembentukan koperasi atau Kelompok Usaha Bersama (KUB), dukungan permodalan baik melalui kemitraan maupun lembaga keuangan yang ada, serta peningkatan teknologi penyulingan, diharapkan dapat segera mewujudkan peningkatan nilai tambah pendapatan bagi petani dan pengelolanya, yang pada gilirannya akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Pada Tahun 2008 telah berdiri unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) kerjasama Pemerintah Kabupaten dengan Departemen Perindustrian yang menyediakan fasilitas pembinaan terhadap UKM Minyak Akarwangi diantaranya : Steam Boiler, Laboratorium
sumber : www.garutkab.go.id
Read more

Batik Garutan

Kegiatan dan usaha pembatikan di Garut merupakan warisan nenek moyang yang berlangsung turun temurun dan telah berkembang lama sebelum masa kemerdekaan. Pada tahun 1945 Batik Garut semakin popular dengan sebutan Batik Tulis Garutan dan mengalami masa jaya antara tahun 1967 s.d. 1985 (126 unit usaha).

Dalam perkembangan berikutnya produksi Batik Garutan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh semakin pesatnya batik printing/batik cap, kurangnya minat generasi penerus pada usaha batik tulis, ketidaktersediaan bahan dan modal, serta lemahnya strategi pemasaran.
 
Batik garutan umumnya digunakan untuk kain sinjang, namun berfungsi juga untuk memenuhi kebutuhan sandang dan lainnya. Bentuk motif batik Garut merupakan cerminan dari kehidupan sosial budaya, falsafah hidup, dan adat-istiadat orang Sunda. Beberapa perwujudan batik Garut secara visual dapat digambarkan melalui motif dan warnanya.
 
Berdasarkan pemikiran yang melatarbelakangi penciptaan batik Garut, maka motif-motif yang dihadirkan berbentuk geometrik sebagai ciri khas ragam hiasnya. Bentuk-bentuk lain dari motif batik Garut adalah flora dan fauna. Bentuk geometrik umumnya mengarah ke garis diagonal dan bentuk kawung atau belah ketupat. Warnanya didomiansi oleh warna krem dipadukan dengan warna-warna cerah lainnya yang merupakan karakteristik khas batik garutan.
 
Saat ini pengolahan batik garutan terkonsentrasi di Garut Kota.  Rata-rata kapasitas produksi per tahun adalah 1.600 potong. Adapun potensi industri Batik Tulisan Garutan pada tahun terakhir tercatat sebagai berikut :

Read more

Dodol Garut

Dodol Garut merupakan salah satu komoditas yang telah mampu mengangkat citra Kabupaten Garut sebagai penghasil Dodol yang berkualitas tinggi dan beraneka ragam jenis Dodol yang diproduksi. Dodol Garut ini dikenal luas karena rasanya yang khas dan kelenturan yang berbeda dari produk yang sejenis dari daerah lain.
Industri ini berkembang sejak tahun 1926, oleh seorang pengusaha yang bernama Ibu Karsinah dengan proses pembuatan yang sangat sederhana dan terus berkembang hingga saat ini, hal ini disebabkan karena :

   1. Memiliki cita rasa yang berbeda dan mampu bersaing dengan jenis dodol yang berasal dari daerah lain;
   2. Harganya terjangkau dan merupakan makanan yang sangat digemari oleh masyarakat;
   3. Proses pembuatannya sangat sederhana dan bahan bakunya mudah diperoleh;
   4. Tidak menggunakan bahan pengawet dan tambahan bahan makanan yang bersifat sintetis;
   5. Memiliki daya tahan cukup lama ( 3 bulan).

Komoditi ini mudah dikembangkan dengan memodifikasi bahan baku utamanya yaitu dengan memanfaatkan bahan lain buah waluh, kentang, kacang, pepaya, nenas, sirsak dan lain-lain. Dekranasda juga membantu pemasaran melalui pameran-pameran, perbaikan kualitas produk maupun perbaikan desain kemasan melalui pelatihan-pelatihan.
Rata-rata kapasitas produksi per tahun adalah 4.378 ton. Adapun potensi industri Dodol Garut pada tahun terakhir tercatat sebagai berikut :

Read more

Sekilas Garut

Kabupaten Garut terletak di Provinsi Jawa Barat bagian Selatan pada koordinat 6º56'49'' - 7 º45'00'' Lintang Selatan dan 107º25'8'' - 108º7'30'' Bujur Timur. Kabupaten Garut memiliki luas wilayah administratif sebesar 306.519 Ha (3.065,19 km²) dengan batas-batas sebagai berikut :


Utara : Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang, Timur : Kabupaten Tasikmalaya, Selatan : Samudera Indonesia, Barat : Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur.
Kabupaten Garut yang secara geografis berdekatan dengan Kota Bandung sebagai ibukota provinsi Jawa Barat, merupakan daerah penyangga dan hitterland bagi pengembangan wilayah Bandung Raya. Oleh karena itu, Kabupaten Garut mempunyai kedudukan strategis dalam memasok kebutuhan warga Kota dan Kabupaten Bandung sekaligus pula berperan di dalam mengendalikan keseimbangan lingkungan.

Read more
 
Copyright 2009 Zhan's Leather